Gue punya banyak temen di facebook, So ??
Rasanya tidak terlalu muluk jika dikatakan bahwa pengaruh Social Media sekarang ini sangat besar terhadap kehidupan kita. Bukan hanya seperti tujuannya, dalam lingkup sosial, tetapi bisa dikatakan bahwa pengaruh social media atau jejaring sosial sudah merambah ke semua sendi kehidupan.
Pengaruh social Media terhadap kehidupan kita terus mendapat perhatian dari para ahli. Hal itu terjadi karena tidak sedikit kasus-kasus yang muncul karena adanya keintiman antara pengguna dengan Situs Jejaring Sosial itu sendiri.
Tidak usah jauh-jauh, kita lihat beberapa kasus yang sempat mencuat di televisi, portal berita, atau koran tentang bagaimana pengaruhnya jejaring sosial terhadap kehidupan masyarakat, saya, anda, dan mereka. Penipuan, pemerkosaan, penculikan, dan sederet kasus lain. Belum lagi yang terjadi di luar negeri, bahkan China sampai menutup akses terhadap salah satu jejaring sosial number one di dunia yaitu facebook.
Sejauh manakah pengaruh Jejaring Sosial terhadap kehidupan kita?
Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Mentalitas
Pertanyaan ini memang lebih tepat untuk kita jawab masing-masing. Setiap orang punya penilaian sendiri terhadap pertanyaan ini. Apakah kita masih sempat berkunjung ke rumah teman, saudara, atau cukup chatting lewat facebook dan kirim BBM? Apakah kita masih memperhatikan orang-orang di sekeliling kita lebih baik ketimbang memperhatikan status teman-teman kita di facebook, twitter,BB,dll? Apakah kita masih melakukan olahraga bersama, nongkrong bareng di warung kopi, atau cukup chatting group di YM dan skype?Seyogyanya, segala sesuatu memang dikonsumsi secara berimbang dan tidak berlebihan. Begitu juga dengan konsumsi jejaring sosial, Sehingga pengaruh buruk jejaring sosial terhadap kehidupan bisa di minimalisir. Sekarang ini, orang terlihat tanpa pikir panjang untuk mengumbar hal-hal yang bersifat pribadi di ranah maya. Apakah ini tanda-tanda bahwa hubungan sosial yang sebenarnya mulai tergusur oleh hubungan sosial “maya”? Tentu perlu kebijaksanaan dan kedewasaan dari semua pihak untuk menyikapi hal ini. Apalagi, jika sudah menyangkut tentang perkembangan generasi muda, yang notabene belum stabil secara psikologis.
Hampir semua situs jejaring sosial populer seperti facebook,twitter, google plus, dan yang mulai hangat ada pinterest dan instagram, mereka mensyaratkan umur 17+ untuk membuka sebuah akun. Namun pada kenyataanya, tidak sedikit saudara kita, adik kita, yang belum memenuhi ketentuan umur, namun sudah lihai menggunakan akun-akun jejaring sosial. Kembali lagi, mereka belum punya kontrol untuk diri mereka sendiri, apapun bisa dilihat, dibaca, tapi tidak melalui proses filtering, sehingga dampak negatif dari pergaulan di dunia maya, khususnya di sistus jejaring sosial tidak terelakkan lagi.
Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Perekonomian
Selain pengaruh terhadap mentalitas, mewabahnya situs social media juga memberikan dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Kita bisa melihat, berapa banyak orang-orang yang mulai melirik bisnis menggunakan perantara social media? Jualan di facebook, promosi di twitter sudah menjadi makanan harian bagi pelaku bisnis kecil sampai kelas kakap.Namun dibalik itu, adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab juga semakin meraja lela dengan berkembangnya macam-macam penipuan secara online. Anda dipaksa jeli memperhatikan dan mengenali, dan waspada terhadap tanda-tanda penipuan, atau anda yang akan menjadi korbannya.
Adanya jejaring sosial dan perkembangan pesat dalam dunia teknologi memang membawa keuntungan yang tidak bisa dibilang sedikit. Akan tetapi, rasanya sangat disayangkan jika keuntungan itu harus kita bayar dengan hilangnya rasa sosial yang sesungguhnya, rusaknya mentalitas generasi muda, apalagi mengorbankan budaya kita, budaya Indonesia.
Sumber: Jagatpost