TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI KAMI! SEMOGA ANDA MENDAPATKAN MANFAAT DARI BLOG INI!

Wednesday, February 5, 2014

Tertutup, Syarat Syiar Melalui Fashion

MENUTUP aurat dengan busana muslim telah menjadi kewajiban bagi muslimah di mana pun berada. Jika sebelumnya jilbab hanya sebatas syiar tanpa model macam-macam, kini banyak muslimah tampil menarik dengan hijab yang lebih modern.




Dengan misi syiar berbusana muslim, banyak bermunculan komunitas wanita berhijab (berjilbab). Komunitas ini tampil berbeda dengan mencitrakan keindahan, baik dalam berpakaian menggunakan busana muslim, maupun dalam syiar kepada sesama wanita.

Sentuhan fesyen pun sangat melekat dalam syiar Islami tersebut. Tak heran jika banyak pro kontra terkait cara para muslimah mensyiarkan busana muslim gaya tersebut. Salah satunya, hadir dari desainer yang juga pengamat mode Sonny Muchlison.

"Ada orang dengan panutan dan paham tertentu, ada yang mengenakan gamis terusan panjang tidak mengenakan pakaian tiga atau dua piece, ada yang tidak membentuk tubuh atau siluet. Tapi sekarang banyak orang yang mengenakan busana muslim gaya," kata Sonny Muchlison saat berbincang dengan okezone di Pasaraya, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Menurut Sonny, sah-sah saja mensyiarkan busana muslim dengan fesyen. Namun, pria berkacamata ini mengimbau agar tidak hanya berbusana muslim yang gaya, tapi menghilangkan kaidahnya.

"Tren busana muslim saat ini memang lebih menonjolkan fesyen yang gaya. Namun kini, gaya pakaian knock down bisa lebih diolah lagi. Jadi, busana muslim sebaiknya tidak diatur totally look hingga melupakan kaidah yang sesungguhnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, desainer yang sedang concern memasarkan batik Pekalongan ini juga mengimbau agar wanita berjilbab benar-benar memilih fesyen yang menutup aurat.

"Sebaiknya semua tertutup, tidak ada bagian yang ditonjolin yang menarik perhatian. Jangan kehebohan menggunakan busana muslim. Selain itu, sebaiknya hindari manset dalaman, itu hanya merusak penampilan," tutupnya.
 
I Love Indonesia